Dendrobium cinereum J.J. Sm. 1920
Orchid of Borneo Under: Dendrobium , Eurycaulis
Synonyms/basionym
IPNI :
basionym of : Orchidaceae Eurycaulis cinereus (J.J.Sm.) M.A.Clem. Telopea 10(1): 285 (2003). [4 Jul 2003]
KEW :
Homotypic Synonyms : Eurycaulis cinereus (J.J.Sm.) M.A.Clem., Telopea 10: 285 (2003).
basionym : Eurycaulis cinereus (J.J. Sm.) M.A.Clem.
Dendrobium cinereum J.J. Sm. 1920 SECTION Calcarifera
Distribution (Sebaran) : Endemic Borneo
Epiphyte on tree trunk on lower montane forests at elevations around 350 to 1500 meters.
~Epipit pada batang pohon di hutan pegunungan rendah pada ketinggian 350 hingga 1500 meter dari permukaan laut.~
~Epipit pada batang pohon di hutan pegunungan rendah pada ketinggian 350 hingga 1500 meter dari permukaan laut.~
Pearl gray at the top of the leaf, while on the back of the leaves is dark purple. Fragrant flowers emerge from stems that have fallen leaf, there are several flowers and bloom on shortPada bagian atas daun berwarna abu-abu mutiara, sedangkan bagian bawah daun berwarna ungu gelap.
~Bagian atas daun berwarna mutiara abu-abu, sementara di bagian belakang daun berwarna ungu, bunga muncul dari batang yang telah gugur daunnya, terdapat beberapa bunga dalam satu tangkai dan agak harum. Mekarnya bunga tidak lama, hanya beberapa hari saja.~
Similarity orchid but different species :
There are a few flower orchids look similar with this species, you can read about this species with click on the picture in table.
![]() | ![]() | ![]() |
Eurycaulis groeneveldtii Sumatra | Eurycaulis derryi Peninsular Malaya | Eurycaulis cinereum Borneo |
By Sony Wibisono Blog with No comments
Distichorchis moquetteana (J.J.Sm.) M.A.Clem.2003
Orchid of Borneo Under: Dendrobium , Distichorchis
Dideskripsikan pertama kali oleh Mr. J. P. Moquette dari specimen tanaman anggrek dari pulau Kalimantan yang di tangkar di Kebun Raya Bogor (Buitenzorg) . Nama beliau di abadikan pada anggrek ini dan di publikasi dengan nama Dendrobium moquetteanum (seksien : Distichophyllum) pada jurnal jurnal botani yang di terbitkan oleh Kebun Raya Bogor (KRB) yaitu Bulletin du Jardin botanique de Buitenzorg No.XXV halaman 50-51 tahun 1917.
Homotypic Sinonim:
Dendrobium moquetteanum J.J.Sm., Bull. Jard. Bot. Buitenzorg, II, 25: 50 (1917).
Distichorchis moquetteana (J.J.Sm.) M.A.Clem., Telopea 10: 281 (2003).
Sebaran :
Endemik Pulau Kalimantan (Borneo).
![]() |
Distichorchis moquetteana dari Kalimantan tengah (Central Borneo). Photo courtesy Wawan Prastiawan. |
Hutan pegunungan dataran rendah (hutan montana) pulau Kalimantan (Borneo) pada ketinggian sekitar 400 - 1400 meter dari permukaan laut.
Anggrek alam Distichorchis moquetteana memerlukan cahaya penuh dan kehangatan penuh sinar matahari. Jangan menyiramnya terlalu sering dan basah karena anggrek ini membutuhkan kelembaban yang sedang sedang saja. Media yang cocok adalah moss dan kulit kayu cincang dari pohon cemara cemaraan, atau perlakukan dia seperti anggrek epifit lain yang menempel pada pohon atau pohon pakis tiang.
![]() | |
Distichorchis moquetteana, terlihat lidahnya cukup panjang dengan sepal dan petal melengkung. (Photo Courtesy Wawan Prastiawan) |
Bunga :
Bunga tunggal pada setiap tangkai bunga. Mempunyai lidah bunga yang cukup lebar sekitar 1,5 cm dan panjang lidah rata-rata sekitar 2 cm. Ujung lidah membelah dua secara tumpul. Pada umumnya lidah mempunyai 3 garis yang berwarna coklat sampai merah yang sejajar dan mengarah keluar sepanjang lebih 3/4 lidah bagian dalam seperti nampak di photo di atas.
Kelopak bunga sepal dan petal melengkung ke belakang sedemikian rupa dengan warna putih seperti salju. Sirip punggung sepal lonjong - bulat telur.
![]() |
Tampilan batang tanaman anggrek Distichorchis moquetteana . Photo courtesy Wawan Prastiawan. |
Batang :
Beruas ruas seperti umumnya anggrek dendrobium. Umumnya batangnya berwarna pucat kelabu sampai hijau, dengan diameter sekitar 0,5 cm. Panjang batang bisa mencapai sekitar 75 cm dengan ukuran daun yang bervariasi.
By Tun Jang with No comments
Cirrhopetalum strangularium Rchb. f. 1887
Orchid of Borneo Under: Cirrhopetalum
![]() |
Cirrhopetalum strangularium from Kalimantan Tengah |
Synonyms:
Bulbophyllum strangularium (Rchb.f.) J.J.Sm. 1912
Persebaran:
Kalimantan, Sabah dan Sarawak.
Habitat:
In rainforests and hill forests at elevations of sealevel to 1000 meters. Usually located near and over watercourses. Epiphyte on vertical tree trunks or lithophyte on rock surface
~Di hutan hujan dan hutan perbukitan, pada ketinggian 0 hingga 1000 meter di atas permukaan laut. Biasanya berada dekat atau di sekitar sumber air atau anak sungai. Hidup epipit pada batang pohon vertikal atau semi litofit pada permukaan batu cadas.~
Obliquely conical pseudobulbs, each new leaf shoots, has purplish spots pattern.
~Umbi semu berbentuk belimbing dan mengerucut, setiap tunas daun memiliki pola bintik-bintik keunguan.~
By Sony Wibisono Blog with No comments
Dendrobium anosmum Lindley 1845
Orchid of Borneo Under: Dendrobium
![]() |
Dendrobium anosmum from Kalimantan |
Section:
Dendrobium
Sinonim:
Callista anosma O. Ktze. 1891; Callista macrophylla [Lindl.] Kuntze 1891; Callista scortechinii O. Ktze. 1891; Dendrobium anosmum var. dearei (Rolfe) Ames & Quisumb. 1935; Dendrobium anosmum var. giganteum [Rchb.f] Valmayor & Tiu 1984; Dendrobium leucorhodum Schlechter 1879; Dendrobium macranthum Hooker or Miquel ?; Dendrobium macrophyllum Lindley not Ames or Richards ?; Dendrobium retusum Llanos 1859; Dendrobium scortechinii Hooker 1890; Dendrobium superbum Rchb.f 1864; Dendrobium superbum Rchb.f var anosmum Rchb.f ? ; Dendrobium superbum var. dearei Rolfe 1891; Dendrobium superbum var. huttonii Rchb.f. 1869
Persebaran:
India, Sri Lanka, Laos, Vietnam, Philippines, Malaysia, Indonesia, and Papua New Guinea
![]() |
Dendrobium anosmum from Sabah |
Found in the lowland or foothills forests and often found in the river banks forests, hanging on the twig / tree trunk which leads to the river.
~Ditemukan di hutan dataran rendah atau kaki bukit dan sering terdapat pada hutan tepian sungai, menggantung pada ranting atau batang pohon yang menjulur ke sungai.~
Like other deciduous species, these species have a rest period, remove the leaves during the dry or drought season, and blooms at the beginning of the rainy season.
~Seperti halnya juga dengan tipe gugur lainnya, spesies ini memiliki masa istirahat, meluruhkan daun-daunnya pada musim kering atau kemarau, dan berbunga pada awal musim penghujan.~
Pseudobulbs: thickened and fleshy, cylindrical, grow in hanging.
~Batang: menebal dan berdaging, berbentuk silinder, dan tumbuh menggantung.~
Flowers: large, fragrant, appear simultaneously, grow in pairs from internodes of the leafless pseudobulbs.
~Bunga: besar, harum, muncul secara serempak, tumbuh berpasangan dari ruas-ruas batang yang tidak berdaun.~
See Dendrobium anosmum from others region :
![]() | ![]() | ![]() | ![]() |
Borneo Kalimantan | Papua | Celebes | Borneo Sabah |
By Sony Wibisono Blog with No comments